Rabu, 11 Agustus 2010

TIGA TIPE ANAK

Setiap anak berbeda dan unik, ada pula yang mudah beradaptasi. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut Irawati Istadi, ada tiga tipe anak :
1. Anak yang Mudah
Anak golongan ini biasanya penampilannya penuh keberanian dan terbuka. Tampil dan berbicara apa adanya. Mudah bergaul dengan orang-orang yang baru dikenalnya, lincah, serta banyak bicara. Mereka sama sekali tidak canggung berada di lingkungan yang baru. Bahkan beberapa dari anak-anak ini tergolong sangat aktif.

Tetapi ada kelemahan pada anak-anak golongan ini. Karena terlalu mudahnya beradaptasi, jadi terlalu sering berpindah tangan pengasuh. Ini buruk akibatnya bagi dirinya sendiri. Setiap orang tak pernah mempunyai pola asuh yang sama. Batasan, larangan, cara memerintah, cara membujuk hingga nilai-nilai yang disampaikan dari ibu, tante dan nenek tidak akan pernah sama. Bahkan ada kalanya bertolak belakang. Semua itu hanya akan membuat anak bingung hingga pada akhirnya mereka jadi sulit diberi pengertian.
Selain itu, karena sifat anak-anak ini yang suka mencoba hal yang baru, orang tua harus waspada terhadap barang-barang yang berbahaya.

2. Anak yang Perlu Pemanasan
Anak tipe ini tidak terlalu berani, tidak pula penakut. Yang jelas ia perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Setelah tenggang waktu tersebut, mereka telah memperoleh kepercayaan dirinya kembali. Ia juga bisa menjadi begitu berani seperti teman-temannya yang mudah. Dengan orang yang belum dikenal mereka hanya diam walaupun bukan berarti penakut. Tetapi setelah kenal mereka bisa saja segera akrab. Anak-anak tipe ini perlu dorongan semangat dari orang tuanya. Mereka perlu diberi motivasi terlebih dahulu.
Tindakan orang tua yang terlalu memaksa bukan pemecahan masalah yang baik. Sering orang tua ingin anaknya menjadi pemberani seperti anak-anak tipe mudah. Biasanya ketika anaknya masih menunjukkan gelagat ragu- ragu atau takut, mereka menjadi gusar. Lebih parah lagi bila memaksakan anak yang sedang dalam proses penyesuaian untuk segera melakukan yang diminta orang tua.
Waktu pemanasan yang dibutuhkan oleh anak untuk menyesuaiakan diri dengan lingkungan baru bisa dipersingkat dengan latihan. Sebelum anak dilatih dengan membawanya ketempat-tempat baru baginya, lebih baik bila diberi pengertian dan motivasi terlebih dahulu agar anak tidak terlalu terkejut dan sudah sedikit mengenal lingkungan baru tersebut.
Cara lain adalah dengan meningkatkan keberaniannya secara umum. Misalkan dengan jenis permainan tertentu yang memacu tumbuhnya keberanian. Juga dengan memperluas sosialisasi dan proses pergaulannya yang alami dengan teman-teman sebayanya.

3. Anak yang Sulit
Anak ini sering makan hati orang tua, membuat gemas, jengkel sekaligus malu. Kemanapun orang tua pergi ia membuntut, bila orang menyapa ia justru menelusupkan wajahnya di sela-sela baju ibu, seakan-akan hendak masuk kedalamnya.
Yang bisa dilakukan orang tua terhadap anak seperti iniadalah bersabar menunggu waktu. Tak ada gunanya mendamprat, mengomel atau memaksanya. Bahkan hal itu bisa menghilangkan rasa percaya diri si anak.
Penyebab utama perilaku yang sulit ini bisa karena faktor kurangnya keberanian, kurang latihan bersosialisasi dengan lingkungan, bisa juga faktor keturunan. Cara mengurangi rasa kekhawatiran yang berlebihan terhadap lingkungan baru adalah dengan pembiasaan, pemberian pengertian, dan motivasi di samping meningkatkan keberanian secara umum.
Adapun kelebihan anak tipe ini adalah sifat kerasan dirumah, senantiasa dekat dengan ibunya dengan demikian orangtua mudah mengarahkan.

Dengan mengenali tipe anak, kita akan lebih mudah mendidik dan mengarahkannya dengan memberikan terapi yang benar. Sehingga kita dapat menjadi orang tua yang efektif.
Kira- kira tipe seperti apa anak Anda?